Saat tubuh lelah, begitu kita berbaring kemudian mata terpejam saat itulah manusia akan mengalami fase yang namanya tidur. Tidur dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana seseorang masih dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsang lainnya (Guyton & Hall, 1997). Tidur juga sangat diperlukan untuk menjaga keseimbangan mental, emosional dan kesehatan.
Kebutuhan tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi dan olahraga yang cukup bagi kesehatan tubuh kita. Bahkan menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari (Japan Epidemiology Association). Tidak hanya untuk manusia, tidur juga merupakan kegiatan yang biasa untuk mamalia, burung dan reptilia dan itu terus terjadi seiring evolusi, walaupun memang kegiatan tidur ini akan mengurangi waktu untuk tugas-tugas lain makhluk hidup seperti makan, bereproduksi dan membesarkan keturunan.
Saat tidur, tiap orang tentu memiliki kebiasaan yang tidak sama. Ada yang mendengkur alias ngorok, ada juga yang ngiler. Nah, berbicara tentang ngiler saat tidur ini sebenarnya bukan sesuatu yang buruk dan bisa dibilang sesuatu yang wajar, akan tetapi walaupun demikian ini dapat sangat mengganggu.
Ngiler ini dapat terjadi pada siapa saja, baik itu pada bayi, anak-anak sampai lansia sekalipun. Pada bayi, kebiasaan ngiler saat tidur terjadi karena bayi belum bisa mengendalikan otot-otot di sekitar mulutnya. Sedangkan pada orang dewasa ada beberapa faktor yang menyebabkan ngiler saat tidur ini, diantaranya adalah adanya gigi yang berlubang, dan adanya infeksi pada rongga mulut. Kondisi seperti ini menyebabkan meningkatnya produksi air liur sebagai bentuk respon tubuh terhadap infeksi yang dialami. Tidak hanya itu, ternyata posisi tidur, naiknya asam lambung, efek samping obat, serta gangguan otot di sekitar mulut juga menjadi penyebab kenapa seseorang mengalami yang namanya ngiler saat tidur.
Lalu bagaiman "Cara Mengatasi Ngiler Saat Tidur"? dari alodokter.com, ada beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk mengatasi ngiler saat tidur, di antaranya:
1. Mengubah posisi tidur
Cara paling sederhana untuk menghentikan kebiasaan ngiler saat tidur adalah dengan mengubah posisi tidur. Jika kamu terbiasa tidur menyamping, biasakan untuk tidur dalam posisi telentang. Posisi telentang bisa membantu mengendalikan air liur di dalam mulut agar tidak mengalir keluar. Bagi penderita GERD, kamu bisa tidur dengan mengganjal beberapa bantal di punggung agar posisi kepala lebih tinggi, sehingga mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Perbanyak minum air putih
Dengan memperbanyak minum air putih, kamu akan menjaga tubuh terutama mulut tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini akan membantu mengurangi produksi air liur sehingga tidak berlebihan. Selain itu, mengisap jeruk atau lemon, juga dipercaya dapat mengurangi produksi liur berlebih.
3. Menjaga kebersihan mulut
Menjaga kebersihan mulut bisa membantu mencegah ngiler saat tidur. Agar mulut tetap bersih dan sehat, usahakan untuk selalu menghindari kebiasaan merokok, membatasi makanan yang manis atau asam, dan jangan lupa untuk selalu menyikat gigi sebelum tidur.
Selain 3 usaha diatas yang dapat kita lakukan, kita juga dapat menambah ketinggian bantal agar saat tidur tidak ngiler. Cobalah menambah ketinggian bantal, dengan cara ini akan membuat tidur terasa lebih nyaman dengan posisi telentang. Dengan bantal yang cukup tinggi maka air liur tidak akan mudah jatuh. Ingat juga untuk tidak mengkonsumsi makanan asam sebelum tidur karena dengan mengonsumsi makanan asam maka akan memproduksi air liur lebih banyak yang bisa menyebabkan ngiler.
Hal terakhir adalah dengan mengkonsultasikannya ke dokter karena bisa saja ngiler ini karena adanya suatu kondisi medis tertentu dalam tubuh kita. Dengan berkonsultasi ke dokter maka dapat diketahui apa penyebab yang mendasarinya. Misal pada kondisi ketika produksi liur terus menerus berlebihan karena kerja kelenjar liur yang terlalu aktif, dokter bisa menyuntikkan botox pada kelenjar liur agar produksi air liur berkurang. Di samping itu, operasi juga mungkin dilakukan untuk membuang kelenjar air liur yang bermasalah. Semoga bermanfaat....
Kebutuhan tidur dan istirahat yang sesuai sama pentingnya dengan kebutuhan nutrisi dan olahraga yang cukup bagi kesehatan tubuh kita. Bahkan menurut penelitian, orang yang tidur selama 6,5 sampai 7,5 jam dalam sehari akan memiliki hidup yang lebih panjang dari pada yang tidurnya kurang dari 6,5 jam atau lebih dari 8 jam perhari (Japan Epidemiology Association). Tidak hanya untuk manusia, tidur juga merupakan kegiatan yang biasa untuk mamalia, burung dan reptilia dan itu terus terjadi seiring evolusi, walaupun memang kegiatan tidur ini akan mengurangi waktu untuk tugas-tugas lain makhluk hidup seperti makan, bereproduksi dan membesarkan keturunan.
Saat tidur, tiap orang tentu memiliki kebiasaan yang tidak sama. Ada yang mendengkur alias ngorok, ada juga yang ngiler. Nah, berbicara tentang ngiler saat tidur ini sebenarnya bukan sesuatu yang buruk dan bisa dibilang sesuatu yang wajar, akan tetapi walaupun demikian ini dapat sangat mengganggu.
Ngiler ini dapat terjadi pada siapa saja, baik itu pada bayi, anak-anak sampai lansia sekalipun. Pada bayi, kebiasaan ngiler saat tidur terjadi karena bayi belum bisa mengendalikan otot-otot di sekitar mulutnya. Sedangkan pada orang dewasa ada beberapa faktor yang menyebabkan ngiler saat tidur ini, diantaranya adalah adanya gigi yang berlubang, dan adanya infeksi pada rongga mulut. Kondisi seperti ini menyebabkan meningkatnya produksi air liur sebagai bentuk respon tubuh terhadap infeksi yang dialami. Tidak hanya itu, ternyata posisi tidur, naiknya asam lambung, efek samping obat, serta gangguan otot di sekitar mulut juga menjadi penyebab kenapa seseorang mengalami yang namanya ngiler saat tidur.
1. Mengubah posisi tidur
Cara paling sederhana untuk menghentikan kebiasaan ngiler saat tidur adalah dengan mengubah posisi tidur. Jika kamu terbiasa tidur menyamping, biasakan untuk tidur dalam posisi telentang. Posisi telentang bisa membantu mengendalikan air liur di dalam mulut agar tidak mengalir keluar. Bagi penderita GERD, kamu bisa tidur dengan mengganjal beberapa bantal di punggung agar posisi kepala lebih tinggi, sehingga mencegah asam lambung naik ke kerongkongan.
2. Perbanyak minum air putih
Dengan memperbanyak minum air putih, kamu akan menjaga tubuh terutama mulut tetap terhidrasi dengan baik. Hal ini akan membantu mengurangi produksi air liur sehingga tidak berlebihan. Selain itu, mengisap jeruk atau lemon, juga dipercaya dapat mengurangi produksi liur berlebih.
3. Menjaga kebersihan mulut
Menjaga kebersihan mulut bisa membantu mencegah ngiler saat tidur. Agar mulut tetap bersih dan sehat, usahakan untuk selalu menghindari kebiasaan merokok, membatasi makanan yang manis atau asam, dan jangan lupa untuk selalu menyikat gigi sebelum tidur.
Selain 3 usaha diatas yang dapat kita lakukan, kita juga dapat menambah ketinggian bantal agar saat tidur tidak ngiler. Cobalah menambah ketinggian bantal, dengan cara ini akan membuat tidur terasa lebih nyaman dengan posisi telentang. Dengan bantal yang cukup tinggi maka air liur tidak akan mudah jatuh. Ingat juga untuk tidak mengkonsumsi makanan asam sebelum tidur karena dengan mengonsumsi makanan asam maka akan memproduksi air liur lebih banyak yang bisa menyebabkan ngiler.
Hal terakhir adalah dengan mengkonsultasikannya ke dokter karena bisa saja ngiler ini karena adanya suatu kondisi medis tertentu dalam tubuh kita. Dengan berkonsultasi ke dokter maka dapat diketahui apa penyebab yang mendasarinya. Misal pada kondisi ketika produksi liur terus menerus berlebihan karena kerja kelenjar liur yang terlalu aktif, dokter bisa menyuntikkan botox pada kelenjar liur agar produksi air liur berkurang. Di samping itu, operasi juga mungkin dilakukan untuk membuang kelenjar air liur yang bermasalah. Semoga bermanfaat....