Senin, 04 November 2019

Kewirausahaan Produk Rekayasa

Produk rekayasa merupakan produk aplikasi ilmu pengetahuan ( science) untuk menjawab persoalan praktis dalam kehidupan manusia termasuk di dalamnya kebutuhan komersial atau industri. Kewirausahaan dalam pembuatan produk rekayasa menjadi peluang yang baik dan menjanjikan dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi bagi sumber daya yang tersedia. Banyaknya variasi karya yang dihasilkan menambah keberagaman karya rekayasa yang secara bertahap mengalami penyempurnaan dan sebagai bagian solusi dari kebutuhan masyarakat yang beragam.

Kewirausahaan mengarah pada bagaimana belajar mandiri, mengorganisasikan suatu pekerjaan secara sistematis, memecahkan permasalahan teknis, bekerja dalam tim dan kesadaran akan kualitas. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. Seorang wirausahawan dari waktu ke waktu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya dengan cara berkreasi dan berinovasi tanpa berhenti, karena dengan berkreasi dan berinovasi semua peluang dapat diperolehnya. Pola kerja profesional menjadi alasan dalam pengambilan tindakan. Ada enam pola kerja seorang wirausahawan seperti digambarkan melalui action loop sebagai berikut :
 Produk rekayasa merupakan produk aplikasi ilmu pengetahuan  Kewirausahaan Produk Rekayasa
  1. Inform yaitu mencari tahu dan mengamati segala bentuk informasi mengenai tugas, pekerjaan, dan tanggung jawab yang akan dilaksanakannya.
  2. Plan  yaitu mengembangkan segala bentuk informasi dalam perencanaan, persiapan dokumentasi, baik secara tertulis maupun visualisasi.
  3. Decide yaitu membuat perencanaan kerja dan mengambil keputusan berdasarkan pada kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan seperti alat dan bahan material yang akan digunakan.
  4. Carry Out yaitu memperhatikan kriteria pelaksanaan tugas dan merawat alat dan bahan yang akan digunakan.
  5. Control yaitu menjaga kelengkapan alat dan bahan, mengecek kualitas dan kelengkapan produk yang telah dibuat.
  6. Evaluate melakukan evaluasi dengan mendiskusikan produk yang telah dibuat dan memikirkan hal-hal baru untuk mengembangkan produk yang sudah ada dengan memperhatikan segala kelebihan dan kekurangan produk. Istilah wirausaha dan wiraswasta sering digunakan secara bersamaan, walaupun memiliki substansi yang agak berbeda.

Atau dengan kata lain informasi tugas atau pekerjaan (inform) yang disampaikan, dikembangkan dalam bentuk perencanaan dan menyiapkan dokumen secara tertulis (plan). Perencanaan kerja dibuat, dan keputusan diambil atas semua kebutuhan yang diperlukan termasuk alat dan bahan/material (decide). Tugas dilaksanakan dengan memperhatikan kriteria yang ditentukan (carry out). Pengecekan produk (control) dan melakukan evaluasi dengan mendiskusikan produk yang telah dibuat (evaluate).

Proses kewirausahaan produk rekayasa diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Oleh karena itu, inovasi berkembang menjadi kewirausahaan melalui proses yang dipengaruhi lingkungan, organisasi, dan keluarga. Tahap kewirausahaan meliputi tahap memulai, melaksanakan, mempertahankan, dan mengembangkan. Hal ini dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :
 Produk rekayasa merupakan produk aplikasi ilmu pengetahuan  Kewirausahaan Produk Rekayasa
  1. Tahap Memulai. Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan Melihat peluang usaha produk rekayasa menjadi bagian utama dan pertama dan menentukan jenis usaha yang dikembangkan baik itu berupa produk maupun jasa. Identi!kasi kebutuhan sumber daya pada usaha produk rekayasa yang direncanakan. Prosedur yang ditetapkan diantaranya jenis usaha, manfaat, teknik rekayasa, dan pengemasan.
  2. Tahap Melaksanakan. Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya. Praktek usaha produk rekayasa berdasarkan kebutuhan sumber daya yang meliputi : a) man, b) money, c) material, d) mechine, e) method, dan f ) market. Pembiayaan, organisasi, kepemilikan, sumber daya manusia, dan kepemimpinan yang memiliki pemahaman mengenai resiko, membuat keputusan, mengevaluasi dan pemasaran produk usaha menjadi tahapan yang penting diperhatikan dalam proses produksi yang menerapkan keselamatan kerja dan mengembangkan sikap peduli lingkungan.
  3. Tahap Mempertahankan. Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Usaha produk rekayasa dalam mempertahankan dalam berproduksi dengan melakukan analisis perkembangan dan ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
  4. Tahap Mengembangkan. Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil. Kreativitas dan inovasi menjadi penting untuk mengembangkan usaha produk rekayasa baik yang bergerak dibidang jasa maupun produk. Hasil usaha yang dijalankan secara positif, mengalami perkembangan yang baik dan cenderung dapat bertahan.

Sikap seorang wirausahawan yang berhasil dalam menjalankan usahanya tercermin dari sikapnya. Beberapa sikap seorang wirausahawan antara lain memiliki disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif, mandiri dan realistis. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki kedisiplinan yang tinggi. Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh seorang wirausahawan. Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain. Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan/ perbuatannya.