Meskipun hanya bertugas untuk menyambung dan memutuskan tenaga putar dari mesin ke transmisi, peran kopling terbilang cukup vital.
Pengoperasian pedal dan penggunaan kopling yang salah bisa berujung pada kerugian-kerugian yang seharusnya bisa dihindari, seperti mobil mogok, keluar biaya derek, bayar ongkos kerja bengkel, biaya ganti spare part, dll.
Penggunaan kopling manual yang benar dan tepat tentuya akan menjaga usia normal pemakaian kopling. Kopling menjadi lebih awet, tenaga mesin akan tersalurkan secara sempurna dan tentu saja pemakaian bahan bakar juga akan menjadi lebih hemat.
Dengan penggunaan kopling manual secara tepat dan benar, akan berimbas pada penekanan biaya-biaya perbaikan yang tidak diperlukan sehingga Anda dapat menghemat pengeluaran biaya bulanan.
Oleh karena itu, berikut ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan seputar penggunaan kopling mobil manual.
Pedal kopling akan di tekan / dilepas sebelum dan sesudah melakukan perpindahan gigi. Tekanan / pelepasan pedal kopling secara normal berjarak waktu sekitar 1 detik, mulai dari awal sampai tekan penuh atau sebaliknya.
Lakukan penekanan / melepas pedal kopling secara normal, tidak terburu-buru serta tidak dikagetkan. Melepas pedal kopling secara mendadak bisa menghentakkan mobil (mobil seperti meloncat) sekaligus bisa mengakibatkan keausan pada komponen kopling.
Baca juga : Cara mengemudi mobil manual secara otodidak
Saat macet dijalan menanjak, banyak pengemudi yang mengandalkan cara "setengah kopling" . Memang cara ini sedikit lebih memudahkan ketika kita mengemudi mobil manual di jalan tanjakan, terlebih disaat macet.
Meskipun kesannya memudahkan, namun sesungguhnya, ini akan membuat pelat kopling menjadi cepat rusak dan aus. Pasalnya, menginjak setengah kopling akan membuat kerja kopling menjadi tidak sempurna.
Kampas kopling tidak terjepit sempurna dan hanya bergesek terus menerus. Otomatis, kampas kopling akan habis tergerus dan hangus terbakar.
Jadi, daripada Anda harus menekan pedal kopling terus-menerus, lebih baik gunakan rem tangan.
Pedal kopling akan di tekan ketika kita akan memindahkan gigi, usahakan untuk selalu mengoper gigi transmisi manual pada RPM mesin yang rendah, berkisar diantara 1.500-2.500 RPM.
Memindahkan gigi pada rpm tinggi akan menyebabkan perpindahan yang tidak mulus, transmisi akan terasa menyentak dan mesin meraung kencang. Tentu saja ini akan menyebabkan kopling cepat aus sekaligus boros bahan bakar.
Pergunakan gigi transmisi sesuai dengan kecepatan kendaraan yang memang direkomendasikan oleh pabrikan, sebagai contoh jangan gunakan gigi tinggi pada kecepatan rendah atau sebaliknya.
Melakukan hal ini, bisa mengakibatkan kopling slip, mesin dan bodi mobil bergetar hingga mesin mati dan mogok.
Agar kopling tetap terjaga dan berfungsi dengan baik, maka unsur perawatan juga menjadi hal penting yang perlu dilakukan seputar penggunaan kopling manual.
Seperti contohnya pemeriksaan ketinggian minyak kopling, penggantian komponen kopling secara berkala setidaknya 4 tahun atau jika memang diperlukan.
Pengoperasian pedal dan penggunaan kopling yang salah bisa berujung pada kerugian-kerugian yang seharusnya bisa dihindari, seperti mobil mogok, keluar biaya derek, bayar ongkos kerja bengkel, biaya ganti spare part, dll.
Penggunaan kopling manual yang benar dan tepat tentuya akan menjaga usia normal pemakaian kopling. Kopling menjadi lebih awet, tenaga mesin akan tersalurkan secara sempurna dan tentu saja pemakaian bahan bakar juga akan menjadi lebih hemat.
Dengan penggunaan kopling manual secara tepat dan benar, akan berimbas pada penekanan biaya-biaya perbaikan yang tidak diperlukan sehingga Anda dapat menghemat pengeluaran biaya bulanan.
Oleh karena itu, berikut ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan seputar penggunaan kopling mobil manual.
1. Tekan / lepas pedal kopling secara normal
Pedal kopling akan di tekan / dilepas sebelum dan sesudah melakukan perpindahan gigi. Tekanan / pelepasan pedal kopling secara normal berjarak waktu sekitar 1 detik, mulai dari awal sampai tekan penuh atau sebaliknya.
Lakukan penekanan / melepas pedal kopling secara normal, tidak terburu-buru serta tidak dikagetkan. Melepas pedal kopling secara mendadak bisa menghentakkan mobil (mobil seperti meloncat) sekaligus bisa mengakibatkan keausan pada komponen kopling.
Baca juga : Cara mengemudi mobil manual secara otodidak
2. Jangan gunakan setengah kopling
Saat macet dijalan menanjak, banyak pengemudi yang mengandalkan cara "setengah kopling" . Memang cara ini sedikit lebih memudahkan ketika kita mengemudi mobil manual di jalan tanjakan, terlebih disaat macet.
Meskipun kesannya memudahkan, namun sesungguhnya, ini akan membuat pelat kopling menjadi cepat rusak dan aus. Pasalnya, menginjak setengah kopling akan membuat kerja kopling menjadi tidak sempurna.
Kampas kopling tidak terjepit sempurna dan hanya bergesek terus menerus. Otomatis, kampas kopling akan habis tergerus dan hangus terbakar.
Jadi, daripada Anda harus menekan pedal kopling terus-menerus, lebih baik gunakan rem tangan.
3. Pindahkan gigi pada rpm rendah
Pedal kopling akan di tekan ketika kita akan memindahkan gigi, usahakan untuk selalu mengoper gigi transmisi manual pada RPM mesin yang rendah, berkisar diantara 1.500-2.500 RPM.
Memindahkan gigi pada rpm tinggi akan menyebabkan perpindahan yang tidak mulus, transmisi akan terasa menyentak dan mesin meraung kencang. Tentu saja ini akan menyebabkan kopling cepat aus sekaligus boros bahan bakar.
4. Gunakan gigi transmisi yang sesuai kecepatan
Pergunakan gigi transmisi sesuai dengan kecepatan kendaraan yang memang direkomendasikan oleh pabrikan, sebagai contoh jangan gunakan gigi tinggi pada kecepatan rendah atau sebaliknya.
Melakukan hal ini, bisa mengakibatkan kopling slip, mesin dan bodi mobil bergetar hingga mesin mati dan mogok.
5. Lakukan perawatan pada sistem kopling secara berkala
Agar kopling tetap terjaga dan berfungsi dengan baik, maka unsur perawatan juga menjadi hal penting yang perlu dilakukan seputar penggunaan kopling manual.
Seperti contohnya pemeriksaan ketinggian minyak kopling, penggantian komponen kopling secara berkala setidaknya 4 tahun atau jika memang diperlukan.